Senin, 02 Mei 2016

wanitaaaa,,

Wanita

Assalamu'alaikum, bismillah.

Mungkin sudah terlalu melimpah tulisan yang mebahas tentang wanita, itu karena keindahan mereka tak bisa di ukir oleh ribuan kata. Ya, kali ini aku akan membahasnya.

Wanita makhluk yang paling indah di dunia, anugerah yang terindah yang pernah diciptakan oleh-Nya Azza Wa Jalla.

Wanita, suatu sebutan yang datangnya dari cahaya, suatu sebutan yang akan menyejukan hati para penghuni surga. Sebutan yang hangatnya sehangat mentari waktu duha, seharum yang melebihi harumnya kasturi, suci sesuci air telaga kautsar dan sejuknya melebihi embun pagi.

Seperti itulah wanita.

Bahkan makhluk yang paling indah di surga adalah bidadari, seorang wanita yang indahnya melebihi pelangi.

Terkandung dalam surat Ar-Rahman ; 70 - 73
di dalam surga itu ada bidadari yang baik-baik lagi cantik,
maka nikmat tuhan yang manakah yang kamu dustakan.
bidadari-bidadari yang jelita putih bersih dipingit dalam rumah.
maka nikmat tuhan yang manakah yang kamu dustakan.


Belum juga masuk surga, Tuhan telah begitu pemurah menciptakan seorang bidadari yang baik dan cantik, bidadari yang putih bersih dan itulah wanita. Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

Berbuat baiklah terhadap wanita, karena itu amanah-Nya.

Rasulullah juga bersabda, "orang pilihan diantara kalian adalah yang paling berbuat baik kepada wanita." Terkutuklah seseorang yang menyakiti wanita, apalagi menyakiti hatinya yang lembut dan ingatlah surga terletak dibawah telapak kaki mereka.

Kesuksesan seorang suami, terdapat istri yang setia membimbingnya. Kepintaran seorang anak, terpahat seorang ibu yang menuntunnya. Bujukan Hawa, yang membuat Adam jatuh dari surga ke dunia. Bukankah itu semua mengarah terhadap wanita? Karena wanita, sekeras apapun hati seorang lelaki pasti kan luluh karenanya. Merekalah yang mengukir kata "indah" di dunia, karena dunia adalah perhiasan dan sebaik-baik perhiasan adalah wanita sholehah.

Rasulullah juga menyuruh umatnya untuk mengutamakan ibunya daripada ayahnya! Bahkan tidak main-main, oleh Rasulullah ibu disebut tiga kali. "Ibumu, ibumu, ibumu, lalu ayahmu."

Ini puisi untukmu, calon ibu dari anak-anakku. Yang 'kan ku kecup keningnya setelah shalat.

Setiap waktu yang berlalu, apakah kau tahu?
Semua terisi dengan wajahmu.
Setiap lamunan yang beranjak, apakah kau tahu?
Semua tanpamu rasanya hilang.
Setiap lagu, syair yang tertera, apakah kau tahu juga?
Takkan menjadi indah tanpa adanya namamu disana.

Aku ini seorang yang lemah hati, bukanlah seorang yang kuat.
Yang mampu menahan jatuh hati, senang hati, dan mungkin patah hati.
Peganganku cuma Dia, satu-satunya tempatku menitipkan semua.
Ku titipkan semua doaku, ku titipkan semua pintaku, ku titipkan semua khayalku,
ku titipkan semua harapku.
Termasuk ku titipkan hatiku untukmu, pada-Nya.

Ku maukan kamu, ku inginkan kamu, ku harapkan kamu.
Ku sayangi kamu, ku pun ingin genap mencintaimu, itu inginku....
Tapi, Apakah itu juga ingin-Nya?

Tak ada yang bisa dibuktikan dari si Hamba ini,
Tak ada yang bisa terjanjikan dari si lemah ini,
Tak pula ada yang mampu diberikan dari si fakir ini.
Kecuali Hujan doa yang tiada henti,
Harapan bertemu di saat indah nanti.
Bukan saat ini, namun di waktu yang memang Ilahi beri.
Di saat aku ada dengan apa yang mampu ku beri.
Kan ku datangi kau dengan cinta, ilmu, iman, dan hati.

Sabarkan aku, yakinkan aku, tunggu aku, setiakan aku.
Tunaikan semua dengan nama-Nya, maka segalanya akan sempurna.

"Untukmu aku disini, yang ku tak tahu siapa isteriku nanti."
Akademi Kebidanan Ummi Khasanah Yogyakarta. AKBIDUK Jogja. Pendaftaran PMB Akbid. AKBID Kebidanan. Mau jadi Bidan Profesional dan handal kunjungi : www.akbiduk.ac.idAkbid di Jogja Akbid Ummi Khasanah Yogyakarta

 
http://www.ichsanafriadi.com/2011/04/wanita.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar